TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi sedang memanggil para calon menteri Kabinet Jokowi Jilid II yang akan diumumkan pada Rabu pagi mendatang, 23 Oktober 2019. Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun jadi teka-teki mendapat posisi.
Ahok menuturkan bahwa selama hidup dia pasti mengabdi kepada negara. Salah satu caranya dengan membayar pajak. Mengabdi kepada negara tak melulu harus menjadi pejabat.
Dia lalu menyampaikan pendapatnya soal kemungkinan menjadi pejabat.
"Aku mana bisa ikutan (jadi pejabat pemerintah) lagi," kata bekas Gubernur DKI tersebut pada saat dihubungi pada Senin lalu, 21 Oktober 2019.
Ahok pun menuturkan bahwa tak ada tawaran jabatan di Kabinet Jokowi Jilid II dari Presiden Jokowi.
Hubungan Jokowi dan Ahok sangat baik. Ahok pernah menjadi Wakil Gubernur DKI mendampingi Jokowi yang menjabat Gubernur DKI.
Pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Ahad lalu, 20 Oktober 2019, Ahok hadir di Gedung MPR, Jakarta. Kader PDIP itu duduk di belakang kursi keluarga Presiden Jokowi.
Ahok pernah mengatakan dirinya tak akan menjadi menteri di era Jokowi-Ma'ruf Amin sebab dirinya dianggap cacat oleh sekelompok orang. Banyak orang mencapnya sebagai penista agama sehingga masuk bui selama sekitar 2 tahun.
Belum lagi, dia melanjutkan, warga kelas menengah khususnya ibu-ibu marah atas perceraiannya dengan Veronica Tan. Ahok lalu menikahi Puput Nastiti Devi, mantan polisi dan ajudan Veronica.
"Saya tidak mungkin jadi menteri, lah. Saya kan sekarang sudah cacat di Republik ini. Sudah tidak dikehendaki saya di posisi ini," ucap Ahok setelah menerima penghargaan Roosseno Award IX-2019 di Roosseno Plaza, Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin, 22 Juli 2019.